Pesan Kemerdekaan dari Imam Istiqlal Houston Amerika: Semangat 80 Tahun Indonesia, Jaga Persatuan dan Rawat Kemerdekaan

 




HOUSTON,TEXAS,-  Alqantaranews.id - Perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia dirayakan meriah tak hanya di Tanah Air, tetapi juga di mancanegara. Dari Houston, Texas, Imam Masjid Istiqlal Houston, Dr Muthahhir Arif, menyampaikan pesan khusus untuk bangsa Indonesia di momentum bersejarah ini.

Muthahhir menyaksikan dari jauh ketika Presiden RI, Prabowo Subianto, memimpin upacara detik-detik Proklamasi di Istana Negara Jakarta. Menurutnya, momen itu menghadirkan aura kharismatik yang mengingatkan pada pembacaan teks proklamasi oleh Presiden Soekarno 80 tahun silam.

“Kemerdekaan adalah anugerah Allah SWT. Pahlawan bangsa telah mewariskan Indonesia sebagai satu kesatuan. Persatuan dalam keberagaman suku, bahasa, budaya, dan agama adalah amanah yang harus terus dijaga,” kata Muthahhir (19/8/2025).

Merayakan Kemerdekaan di Houston

Sebagai diaspora, Muthahhir menuturkan bagaimana masyarakat Indonesia di Houston menjaga semangat 17 Agustus. Setiap tahun, KJRI Houston menggelar upacara bendera yang diikuti warga.

Setelahnya, diaspora biasanya menikmati aneka kuliner Nusantara sebagai pengobat rindu kampung halaman. Ada juga yang merayakan secara sederhana di rumah bersama keluarga.

Namun, kebebasan yang luas di Amerika juga menghadirkan tantangan. “Yang paling dikhawatirkan adalah jika anak-anak kita hanyut dalam arus globalisasi: pergaulan bebas, narkoba, dan hilangnya identitas,” ujarnya.

Bagi Muthahhir, semangat kemerdekaan harus tetap hadir meskipun jauh dari Tanah Air. Ia mengingatkan pentingnya berprestasi di sekolah, kampus, baik dalam bidang pendidikan, olahraga, seni, maupun budaya.

Yang lebih penting dari itu, praktik nilai-nilai islam dalam kehidupan sehari-hari. Tercermin dalam pribadi dan akhlak mulia.

“Itulah yang akan mengharumkan nama Indonesia di luar negeri,” tegasnya.

Istiqlal Houston: Simbol Persatuan

Muthahhir juga menyinggung perjalanan berdirinya Masjid Istiqlal Houston Masjid ini dibangun oleh diaspora Indonesia dengan semangat gotong royong. Namanya dipilih untuk meneladani Masjid Istiqlal di Jakarta yang berdiri sebagai simbol kemerdekaan dan persatuan.

Kini, masjid tersebut tak hanya menjadi pusat ibadah, tapi juga pusat peradaban kecil bagi warga Indonesia di Amerika. “Masjid Istiqlal Houston menciptakan rasa kebersamaan, menghadirkan perasaan tentang ber-Indonesia meski jauh dari tanah air,” jelasnya.

Doa untuk Indonesia,

Menutup pesannya, Muthahhir mengingatkan bahwa kemerdekaan tidak boleh hanya dikenang, tetapi juga harus terus diperjuangkan.

“Pada usia ke-80, Indonesia semakin matang sebagai bangsa. Jagalah persatuan, rawatlah kemerdekaan, dan jadikan iman sebagai fondasi bangsa. Semoga Indonesia tetap teguh, adil, makmur, dan bermartabat seperti cita-cita para pendiri,” tutupnya.

Dari Houston, doa dan semangat kemerdekaan pun mengalir, menegaskan bahwa cinta Tanah Air tak pernah mengenal batas ruang dan jarak.* (Jufri)

Editor  : Andi Pooja 

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak