Wabup Soppeng Berharap Kegiatan “Bercerita dari Villa Yuliana” Dapat Menanamkan Kesadaran Sejarah Sejak Usia Dini

 



SOPPENG, Alqantaranews.id - Wakil Bupati Kabupaten  Soppeng, Ir. Selle KS Dalle, secara resmi membuka kegiatan “Bercerita dari Villa Yuliana: Jejak Kemerdekaan” yang digelar Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX Kementerian Kebudayaan RI bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Soppeng di Villa Yuliana, Kamis (28/8/2025).

Wakil Bupati Soppeng Ir.Selle KS Dalle Resmi membuka kegiatan " Bercerita dari Villa Yuliana Jejak Kemerdekaan




Acara yang digelar dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-80 ini diharapkan menjadi ruang edukasi kreatif bagi generasi muda untuk mengenal sejarah dan budaya lokal.

Edukasi  kreatif bagi generasi muda untuk mengenal sejarah budaya lokal




Dalam sambutannya, Selle KS Dalle menegaskan pentingnya menanamkan kesadaran sejarah sejak usia dini.

“Memperkenalkan sejarah sejak dini adalah langkah menjaga identitas bangsa. Jika anak-anak kita terbiasa mencintai warisan budaya, mereka akan tumbuh sebagai generasi pelestari,” ujarnya.

Festival bukan sekedar menampilkan sejarah tetapi menunjukkan budaya dan lomba tradisional  dengan jelajah situs bersejarah yang di Soppeng

Festival yang berlangsung hingga 30 Agustus 2025 ini bukan sekadar menampilkan benda bersejarah, melainkan dirancang interaktif agar pengunjung, khususnya anak-anak, dapat belajar sambil berimajinasi. Koleksi unik seperti fosil gading gajah, baju perang besi, hingga dokumen perjuangan ditampilkan sebagai media pembelajaran yang hidup.

Wakil Bupati Soppeng menambahkan bahwa kegiatan ini bukan hanya untuk memperingati Hari Kemerdekaan, tetapi juga untuk menggugah kembali kesadaran masyarakat terhadap nilai perjuangan dan pentingnya merawat cagar budaya.

Villa Yuliana adalah peninggalan Belanda  Ratu Yuliana mencatat sejarah di Kabupaten Soppeng yang harus di lestarikan


“Villa Yuliana adalah saksi perjalanan sejarah Soppeng. Melalui kegiatan ini, kita ingin menghadirkan peringatan kemerdekaan dengan nuansa lokal, memadukan sejarah, budaya, dan kearifan tradisional masyarakat,” jelasnya.

Festival yang berlangsung tiga hari ini juga dimeriahkan dengan pertunjukan budaya, lomba tradisional, serta jelajah situs ke beberapa lokasi bersejarah seperti Jera Lompoe, Jera Caddie, dan Rumah Informasi Calio.

Dengan cara ini, pemerintah berharap nilai perjuangan, semangat kebangsaan, dan kebanggaan terhadap warisan budaya dapat terus terpelihara di hati masyarakat, khususnya generasi muda.*

Editor Andi Pooja 

Tim Redaksi Rosdiana Hadi.S.Sos

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak