Program Gerakan Edukasi Indonesia Bersih, Komitmen Pemkot Makassar Dukung Pengelolaan Berbasis Masyarakat

 


MAKASSAR, - Alqantaranews.id - 2 Oktober 2025, Program Gerakan Edukasi Indonesia Bersih di Kelurahan Bakung, Kecamatan Biringkanaya, menjadi ajang pembuktian sejauh mana komitmen pemerintah dan pihak swasta dalam mendukung pengelolaan sampah berbasis masyarakat.

Kegiatan Sosialisasi yang digelar di lingkungan RT 03/RW 06 ini memperlihatkan sinergi antara PT Pegadaian Cabang Sudiang, Bank Sampah Somidah (BSU Somidah), pemerintah kelurahan, dan warga setempat dalam mengubah paradigma lama soal sampah dari sekadar limbah menjadi sumber ekonomi sirkular.

Acara sosialisasi yang berlangsung Kamis (2/10/25) itu dihadiri oleh berbagai unsur masyarakat dan lembaga. Ketua RT 03, Ibu Fatma, menjadi tuan rumah kegiatan yang melibatkan Ketua PJ RW Kelurahan Bakung, Bapak Asis, Ibu Cut, Aktivis RT 03, Pak Bayu, serta Staf Kepala Sie Kebersihan Kelurahan Bakung, Ibu Ratih.

Dari pihak mitra, hadir Direktur Bank Sampah Somidah, Ibu Farah, Motivator Kecamatan Biringkanaya, Ibu Farah Indah, serta tim PT Pegadaian Cabang Sudiang yang diwakili oleh Ibu Riska dan rekan-rekannya.

Program ini menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor untuk membangun kesadaran warga terhadap pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Melalui kegiatan ini, masyarakat diperkenalkan pada cara memilah sampah dari sumber, mengelola limbah rumah tangga, serta menukarnya menjadi nilai ekonomi melalui sistem bank sampah.

Dalam sambutannya, Ibu Farah Indah, selaku motivator lingkungan Kecamatan Biringkanaya, menegaskan bahwa gerakan ini bukan sekadar kegiatan simbolis, tetapi panggilan untuk mengubah perilaku.

“Gerakan edukasi ini bukan sekadar kampanye kebersihan, tapi ajakan untuk mengubah pola pikir bahwa sampah bisa bernilai jika dikelola dengan benar. Kami ingin warga menjadi pelaku aktif dalam menjaga lingkungan,” tegasnya.

Sementara itu, Staf Kasiber Kelurahan Bakung, Ibu Ratih, menilai kegiatan seperti ini penting sebagai cermin sejauh mana pemerintah hadir di tengah masyarakat.

“Kami dari pihak kelurahan sangat mendukung program seperti ini. Edukasi lingkungan harus dimulai dari tingkat RT dan RW agar kesadaran warga tumbuh secara alami dan berkelanjutan,” ujarnya.

Dukungan juga datang dari Ketua RT 03, Ibu Fatma, yang menilai bahwa kolaborasi ini menjadi momentum penting bagi warganya untuk belajar dan bertindak lebih nyata.

“Kami merasa bangga menjadi lokasi pelaksanaan gerakan ini. Semoga ke depan, warga semakin kompak menjaga kebersihan lingkungan dan menjadikan Bakung sebagai contoh kawasan yang bersih dan hijau, ” ungkapnya.

PT Pegadaian Cabang Sudiang menegaskan bahwa partisipasi masyarakat merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) di bidang ekonomi hijau dan pemberdayaan masyarakat. Kolaborasi ini menunjukkan bahwa peran swasta kini tak hanya sebatas sponsor, tetapi juga mitra strategis dalam pembangunan sosial dan lingkungan.

Kegiatan berlangsung interaktif dengan sesi tanya jawab dan praktik memilah sampah organik dan anorganik. Warga BTN Kodam III Bumi Laikang Indah menunjukkan antusias tinggi dan berharap program serupa terus berlanjut di wilayah lain.

Namun di balik antusiasme itu, sejumlah warga berharap pemerintah tidak hanya hadir saat sosialisasi, melainkan juga memastikan adanya pendampingan dan fasilitas berkelanjutan agar gerakan ini tidak berhenti di tingkat wacana.

“Edukasi penting, tapi yang lebih penting adalah tindak lanjutnya. Warga butuh dukungan tempat penampungan sampah terpilah dan jadwal pengangkutan yang teratur,” ungkap Bayu, aktivis lingkungan RT 03 yang juga ikut menggerakkan warga.

Penggiat dan Aktivis Lingkunagan Hidup, Makmur Payabo, Saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya(3/10/25), menilai, inisiatif seperti Gerakan Edukasi Indonesia Bersih di Bakung seharusnya menjadi contoh bagi wilayah lain. Namun, tanpa keseriusan pemerintah kota dalam menyiapkan sistem pendukung mulai dari fasilitas, regulasi hingga anggaran maka gerakan akar rumput seperti ini berisiko menjadi simbolik belaka.

Gerakan ini sekaligus menjadi tolak ukur komitmen bersama antara pemerintah, swasta, dan warga dalam membangun kesadaran lingkungan. Sebab, kebersihan bukan hanya soal program, tetapi bukti nyata sejauh mana setiap pihak siap mengambil peran dan tanggung jawab untuk masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan.(*)

Penulis : Restu

Editor : Andi Pooja 

Redaksi: alqantara

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak